Langkah pertama bayi merupakan momen yang sangat dinantikan
oleh para Ayah dan Bunda. Pokoknya, begitu ‘bersejarahnya’ pencapaian ini,
sehingga kemampuan berjalan menjadi fase yang sangat dinantikan dari sekian
banyak fase perkembangan bayi.
Nah, banyak orang tua yang bersemangat untuk melatih bayinya
berjalan, sehingga kali ini kami mengumpulkan beberapa informasi penting
seputar permasalahan ini.
Kapan Dimulai?
Sebelum melatih si kecil berjalan, Anda harus terlebih dulu
memperhatikan tanda-tanda bahwa ia telah siap. Diantaranya, ia sudah bisa
mengangkat
dirinya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan berpegangan
kepada
sesuatu seperti meja atau kursi.
Ingat, untuk bisa berjalan, buah hati Anda harus melewati fase
perkembangan seperti berguling, duduk dengan tegak, serta merangkak (walaupun
sebagian kecil bayi tidak melalui fase merangkak, dan bisa langsung berjalan
dengan berpegangan).
Intinya, jangan memaksa bayi Anda untuk bisa berjalan, jika
memang belum waktunya. Memaksanya berjalan belum pada waktunya akan berbahaya
bagi si kecil. Langkah pertama bayi biasanya terjadi ketika ia berusia 9-12
bulan, dan ia akan mulai berjalan dengan lancar ketika berusia 14-15 bulan.
Jika bayi Anda agak lambat perkembangannya, Anda tidak perlu buru-buru khawatir
dan bersedih, karena memang ada sebagian bayi normal dan sehat yang baru bisa
berjalan setelah usia 17 bulan.
Berikut tahapan perkembangan fisik bayi Anda sebelum ia bisa
berjalan:
- Mulai berdiri dari posisi duduk, dengan berpegangan ke meja atau kursi (usia 9 bulanan)
- Mulai belajar menekuk lutunya (usia 10 bulanan)
- Mulai belajar duduk dari posisi berdiri (usia 10 bulanan)
- Mulai berjalan merayap, dengan berpegangan ke perabotan rumah Anda (usia 11 bulanan)
- Mulai berjalan dan berpindah dari satu perabotan ke perabotan yang lain sambil terus berpegangan (usia 12 bulanan)
Bagaimana Anda Bisa Membantu?
- Ketika bayi Anda mulai belajar mengangkat dirinya dari posisi duduk ke posisi berdiri dengan berpegangan, mungkin ia akan bingung bagaimana caranya ia bisa duduk kembali. Nah, Anda bisa membantu dengan menjukkan cara untuk menekuk lututnya. Latihlah ia untuk membegkokkan lututnya, sehingga ia pun bisa duduk kembali. Kesalahan: Ketika si kecil menangis ketakutan karena tidak bisa duduk dari posisi berdiri, Anda malahan langsung menggendongnya. Dengan begini, anak akan menjadi manja dan lambat untuk bisa mandiri.
- Berdirilah bersamanya dengan berhadap-hadapan. Biarkan ia memegang kedua tangan Anda, dan biarkan ia berjalan menuju Anda. Atau Anda bisa juga berdiri di belakangnya dengan terus memegang kedua tangan/ketiaknya, dan membiarkannya berjalan sesukanya. Ini sering disebut dengan mentatih bayi.
- Berikan mainan atau benda yang aman untuk didorong-dorong olehnya sambil berjalan. Kesalahan: memberikan baby walker kepadanya, karena akan mengakibatkan pertumbuhan otot paha atas bayi yang kurang sempurna
- Biasakan bayi Anda untuk berjalan di dalam rumah tanpa menggunakan sepatu
Kapan Anda Perlu Khawatir?
Ingatlah, setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda,
jadi tidak perlu khawatir jika perkembangan bayi Anda untuk berjalan agak
lambat dibanding anak yang lain. Kapan Anda perlu merasa khawatir? Jika si
kecil sudah berusia 1,5 tahun dan ia masih belum juga bisa berjalan, Anda bisa
konsultasikan dengan dokter…
Anda tidak bisa memaksakan seorang bayi untuk bisa berjalan
lebih cepat, karena dia memiliki jadwalnya sendiri… Anda hanya bisa membantu
mempersiapkannya untuk bisa berjalan dengan baik…
Kemampuan berjalan setiap bayi tentu berbeda, dan ini juga
dipengaruhi oleh berat badannya, dan lingkungan sekitar yang dapat memotivasi
si kecil untuk percaya diri berjalan.
Berenang bisa membantu bayi untuk
melalui fase perkembangannya dengan lebih ‘mulus’, karena berenang bisa
meningkatkan kemampuan motorik seluruh tubuh bayi.
Oya, begitu si kecil bisa berjalan, nanti Anda yang akan
bingung bagaimana untuk menghentikannya!
Ternyata ada waktu nya ya bunda..
ReplyDeleterasa nya klo anak org lbh cpt jln koq qt merasa sedih anak saya kpn ya bljr jln nya??
Salam sukses selalu
ReplyDelete